Kick Off News Management|Masih Dalam Perbaikan & Pengembangan

HEADLINE NEWS

Kamis, 21 Juli 2011

Uruguay Menunggu Gelar ke-15 Copa America

Oscar Washington Tabarez mencetak Uruguay sebagai tim spesialis turnamen.
Uruguay bukanlah nama baru di percaturan sepakbola Amerika Latin. La Celeste jadi salah satu kekuatan besar Amerika Latin, di samping Argentina dan Brasil.
Terbukti dengan raihan 2 gelar Piala Dunia 1930 dan 1950 serta 14 gelar Copa America. Saat ini, Uruguay bersama Argentina jadi pengoleksi gelar terbanyak di Copa.

Namun, prestasi Uruguay memudar seiring berlalunya waktu. Di ajang Piala Dunia, usai menjadi juara 1950, prestasi terbaik La Celeste hanya semifinalis 1954 dan 1970. Selebihnya, mereka banyak tersisih di babak 16 besar, gagal lolos penyisihan grup, bahkan sempat tak lolos ke putaran final.

Uruguay mulai menemukan tajinya di Piala Dunia 2010. Bersama pelatih Oscar Washington Tabarez, Uruguay mulai bangkit dari tidur panjangnya dan lolos hingga babak semifinal.

Padahal, La Celeste bukanlah tim yang diunggulkan di Afrika Selatan. Diego Forlan cs juga nyaris gagal lolos ke PD 2010 karena hanaya berada di posisi 5 zona CONMEBOL. Uruguay akhirnya lolos lewat playoff setelah menaklukkan peringkat 4 CONCACAF, Kosta Rika dengan agregat 2-1.

Kebangkitan Uruguay kembali terlihat di ajang Copa America 2011.Seperti halnya penampilan di Piala Dunia 2010, tak meyakinkan di awal, tapi mampu menang di laga-laga penting. Pelatih sejak 2006, Oscar Washington Tabarez mencetak Uruguay sebagai tim spesialis turnamen.
"Copa America 2011 sebenarnya bukan target utama kami. Karena saya sebenarnya memprioritaskan tim ini untuk Piala Dunia 2014 yang akan digelar di Brasil," kata Tabarez, beberapa waktu lalu.
Di saat dua raksasa lain, Brasil dan Argentina harus tersingkir, Uruguay secara mantap melaju hingga babak final. Inilah partai final pertama mereka sejak 1999.

Melajunya pasukan Oscar Tabarez bukan berarti tanpa kendala. Di awal turnamen, Uruguay bahkan hanya mampu bermain imbang dalam dua laga awal Grup C. Mereka baru memastikan diri lolos ke perempatfinal usai mengalahkan Meksiko 1-0 di pertandingan terakhir grup.

Ujian sebenarnya Uruguay tiba di babak perempat final karena harus meladeni tuan rumah Argentina. Lewat pertarungan yang ketat dan menegangkan, Uruguay akhirnya memupuskan asa tuan rumah dengan keunggulan 5-4 lewat adu penalti usai bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Menghadapi Peru di babak semifinal, Uruguay semakin percaya diri. Mereka menunjukkan kelasnya sebagai salah satu raksasa Amerika Latin dengan kemenangan 2-0.

Kini, tinggal selangkah lagi Uruguay menciptakan sejarah baru di Copa America. Jika sanggup mengalahkan Paraguay di Stadion Monumental, Buenos Aires, Senin dini hari WIB, 25 Juli 2011, Diego Forlan cs akan mencatat rekor sebagai pengoleksi gelar juara Copa America terbanyak, yakni 15 kali. (one)

URUGUAY ROAD TO FINAL
4 Juli 2011, Uruguay 1-1 Peru
8 Juli 2011, Uruguay 1-1 Chile
12 Juli 2011, Uruguay 1-0 Meksiko
16 Juli 2011, Argentina 1-1 Uruguay, adu penalti 4-5
19 Juli 2011, Peru 0-2 Uruguay

Perbandingan Trofi Raksasa Amerika Latin

Brasil: 5 Piala Dunia, 8 Copa America, 3 Piala Konfederasi

Argentina: 2 Piala Dunia, 14 Copa America, 1 Piala Konfederasi

Uruguay: 2 Piala Dunia, 14 Copa America

Tidak ada komentar:

Posting Komentar